Minggu, 03 Maret 2013



SONIC LINGUISTIC : "VENI VIDI VISI"

Catherine Jillian tersenyum manis usai berkompetisi
SERPONG -- Catherine Jillian peserta Speech Competition Sonic Linguistic 2013 mengaku datang untuk menang. Catherine merupakan siswi Binus International Middle School Serpong,. Dengan tegas Catherine mengatakan “Veni Vidi Vici” (Saya datang, saya lihat, saya menang) tegasnya, Minggu (3/3). Ungkapan itu seolah menunjukkan kepercayaan diri yang mendalam dari diri Catherine dan rasa optimis Catherine untuk menang. Tetapi dengan santai Catherine juga mengatakan “Losing is no problem” (Kalaupun kalah gak masalah) ujarnya, Minggu (3/3).
Motivasi Catherine mengikuti Speech Competition ini pertama karena ia direkomendasikan sekolahnya dan kedua karena ingin menambah pengalaman bagus, ujarnya ketika diwawancarai seusai perlombaan, Minggu (3/3).
Tetapi sungguh mencengangkan ketika Catherine merasa sedikit gugup ketika berpidato dan hal itu disangkal oleh kordinator Speech Competition M. Robith Hadroni yang menganalisa penampilan peserta, Robith mengungkapkan “Catherine menyampaikan pidato dengan lancar dan tidak terlihat rasa gugup sedikitpun karena basis school Catherine memang di bahasa” sangkalnya Minggu (3/3).
Dewan Juri Speech Competition Eneng Uswatun, guru Bahasa Inggris Insan Cendekia Serpong dan Ayu Warningtia Putri, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta mengatakan bahwa Catherine dapat menghubungkan World Reconciliation dan Development of Virtual World menjadi satu tema yang serasi dan memiliki kemampuan yang khas dan unik dalam menyatu-padankan kedua pembahasan menjadi satu tema yang  menarik untuk disimak dan didengar.
Catherine Jillian bersama Jocelyn Jao B (Pelatih pidato Catherine)
Mrs. Jocelyn Jao B, pelatih pidato Catherine, berharap Catherine memperoleh kemenangan “Every coach must hope his trainees can win” (Setiap pelatih pasti mengharapkan anak didiknya menang) ujarnya, Minggu (3/3). Jocelyn mengungkapkan bahwa tujuan utama mengikut sertakan Catherine dalam kompetisi ini ialah untuk melatih public speaking skill Catherine serta agar Catherine mendapat pengalaman yang bagus dan bermanfaat.
Catherine sendiri merasa senang dan menganggap Speech Competition sebagai tantangan yang mengasyikan baginya “As an Indonesian people, I will be so proud if I can use English in the real communication” (Sebagai orang Indonesia saya merasa bangga kalau saya bisa menunjukkan kemampuan berbahasa Inggris) ujarnya, Minggu (3/3). Binus International Middle School Serpong adalah sekolah yang basis-nya bahasa, tak heran jika pada babak final nanti yaitu pada hari Sabtu (10/3) Catherine menjadi pemenang.
Speech competition tingkat SLTP/Sederajat dibagi menjadi dua babak, babak penyisihan pada hari Minggu (3/3) dan babak final pada hari Senin (10/3). Tercatat ada delapan belas peserta yang mengikuti Speech Competition pada babak penyisihan,termasuk Catherine.
Dalam suatu wawancara M. Robith Hadroni mengungkapkan tujuan dan alasan diadakannya Speech Competition ini, adalah untuk mengembangkan bakat bicara  para siswa dan menyalurkan aspirasi siswa terutama pada masalah World Reconciliation, sedangkan alasannya karena banyaknya siswa yang mempunyai aspirasi keren tentang masalah World Reconciliation namun banyak yang berfikir mereka masih terlalu kecil untuk menyalurkan aspirasi, padahal, mungkin saja aspirasi tersebut dapat mengatasi masalah tersebut.
Sistem penilaian Speech Competition babak penyisihan yaitu theme conformity (15%), Content (25%), pronunciation (15%), grammar (15%), intonation (10%), communicate (10%), performance (10%). Sedangkan system penilaian Speech Competition babak final yaitu theme conformity (15%), Content (25%), pronunciation (15%), grammar (15%), intonation (10%), communicate (10%), performance (10%), answering question (10%). Empat tema pilihan pada babak penyisihan yaitu World Reconciliation and Global Economic Crisis, World Reconciliation and Super Power Countries, World Reconciliation and Development of Education, World Reconciliation and Development of Virtual World.
“Ada peserta yang lancar dan pandai dalam berpidato, bagus beretorika dan dapat memukau dewan juri serta penonton, ada pula yang terbata-bata dan kurang pandai dalam berpidato, kurang bagus beretorika, ada yang grogi, ada pula yang salah tema dan hanya berpidato beberapa patah kata saja, bahkan ada yang hanya salam saja” Analisa M.Robith Hadroni terhadap penampilan peserta Speech Linguistic, Minggu (3/3).
Dalam setiap Speech Competition seperti ini, memang siswa-siswi dari Sekolah International selalu unggul,  karena mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa asing. Begitupun dengan Catherine yang sangat mahir berbahasa Inggris, dan kemampuan Catherine dalam berbahasa Inggris jelas tidak perlu di ragukan, terbukti dari awal hingga akhir wawancara Catherine menggunakan bahasa Inggris dengan lancar dan fasih.
Pengumuman peserta Speech Competition yang lolos ke babak final dipublikasikan pukul 17.00 WIB, dan ketika ditelusuri, ternyata Catherine masuk ke babak final dengan score 268. Veni Vidi Vici  sepertinya sudah menjadi kalimat motivasi andalan Catherine “I should be the winner because I come to win” (Saya harus menjadi pemenang karena saya datang untuk menang) tegasnya, Minggu (3/3).

Reporter : Sri Rahayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar